Minggu, 14 April 2013

Logotherapy

Siapakah pencetus Logotherapy ?

Pencetus logoterapi adalah Viktor Emil Frankl, M.D., Ph.D seorang neurolog dan psikiater Austria. Selain mendirikan logoterapi Frankl juga mendirikan Analisis eksistnsial. Pada 1945 ia menulis bukunya yang terknal di seluruh dunia yang berjudul "Ein Psychologe erlebt das Konzentrationslager" (terjemahan harafiahnya: "Seorang Psikolog Mengalami Kamp Konsentrasi"; Terjemahan bahasa Inggrisnya: Man's Search for Meaning atau, “Manusia mencari Makna”).

Apakah Logoterapi itu ?


Logotherapy, dikembangkan dan divalidasi oleh Viktor Frankl telah dikenal sebagai "Aliran Wina Ketiga dari Psikoterapi," setelah itu Sigmund Freud dan Alfred Adler. Dia memberikan sinopsis singkat dari teori dalam bukunya, Man's Search for Meaning. Ini adalah teori Frankl yang digunakan tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga dalam satu pribadinya.
Logos adalah kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "berarti". "Logotherapy berfokus pada masa depan Logotherapy. "Menurut, yang berarti dapat ditemukan dalam tiga cara:
1. Dengan menciptakan pekerjaan atau melakukan perbuatan 
2. Dengan mengalami sesuatu atau menghadapi seseorang
3. Dengan sikap kita terhadap penderitaan tidak dapat dihindari

Apa sajakah konsep dasar psikologi menurut Frankl ?


1. Hidup memiliki makna dalam semua keadaan
2. Motivasi utama untuk hidup yang akan kita menemukan makna dalam hidup. 
3. Kebebasan untuk menemukan makna. 

Dalam logoterapi juga memiliki tiga landasan filsafat, yaitu :


The freedom of will: kebebasan tetapi terbatas, bukan kebebasan dari sesuatu tetapi kebebasan mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang bertanggungjawab. 

The will to meaning : merupakan motivasi dasar manusia. Yang dimaksudkan dengan keinginan untuk bermakna adalah : tertuju kepada hal-hal yang berada di luar diri manusia tersebut, bukan berpusat pada diri sendiri (self-centered) 

The meaning of life : dapat ditemukan oleh manusia dalam kehidupannya, termasuk pada saat mengalami penderitaan (rasa bersalah, sakit, kematian). Makna hidup setiap orang sifatnya unik, personal, spesifik, dan temporer. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun, jadi harus ditemukan oleh diri sendiri. 

Sumber : 
bk2009.files.wordpress.com/.../victor-frankl.pptx



Tidak ada komentar:

Posting Komentar